Istilah2 dan Definisi tentang Gitar

  1. 12-String Guitar (Gitar 12 Senar): Gitar dengan dua set senar untuk setiap nada, menghasilkan suara yang lebih tebal dan kaya.
  2. Acoustic Guitar (Gitar Akustik): Gitar yang menghasilkan bunyi secara akustik tanpa menggunakan pickup dan amplifier.
  3. Akor: Kumpulan dari beberapa senar yang ditekan dengan jari-jari pada posisi dan kombinasi tertentu untuk menghasilkan bunyi harmonis.
  4. Amplifier: Perangkat elektronik untuk memperkuat bunyi yang dihasilkan oleh gitar dan mengeluarkannya melalui speaker.
  5. Arpeggio: Memetik senar gitar secara berurutan untuk membentuk akor, menghasilkan efek suara yang mengalir dan melodik.
  6. Artificial Harmonics: Teknik bermain gitar di mana jari tangan yang memetik senar juga menyentuh senar pada posisi tertentu untuk menciptakan efek harmonik.
  7. Badan Gitar: Bagian besar dan bulat di bawah leher gitar yang berfungsi sebagai resonansi untuk menguatkan bunyi yang dihasilkan senar.
  8. Barre Chord: Akor yang dibentuk dengan menekan beberapa senar sekaligus menggunakan satu jari yang diposisikan layaknya barre (pengait) pada leher gitar.
  9. Barre: Teknik menekan semua senar pada fret tertentu menggunakan satu jari tangan yang diposisikan layaknya barre (pengait).
  10. Bend: Teknik memiringkan senar dengan tangan untuk mengubah nada.
  11. Bridge: Bagian gitar di mana senar terhubung dan tertegang di badan gitar.
  12. Capo Transpose: Menggunakan capo pada fret tertentu untuk mengubah kunci lagu dan memudahkan bermain dengan akord yang lebih mudah.
  13. Capo: Alat klem yang dipasang pada leher gitar untuk memendekkan panjang senar dan mengubah kunci gitar.
  14. Chord Progression: Urutan akor yang membentuk dasar lagu atau bagian dari lagu.
  15. Chorus: Efek yang menggandakan dan memodulasi suara gitar untuk menciptakan suara lebih tebal dan lebar.
  16. Classical Guitar (Gitar Klasik): Jenis gitar dengan senar yang terbuat dari nilon dan sering digunakan untuk musik klasik dan flamenco.
  17. Dampening (Pemadaman): Teknik menekan senar dengan bagian tangan lainnya untuk mengurangi getaran dan mematikan suara senar yang tidak diinginkan.
  18. Damping (Pemadaman): Teknik menggunakan tangan yang tidak bermain untuk meredam getaran senar yang tidak diinginkan.
  19. Delay: Efek yang menghasilkan suara gitar yang ditunda dalam waktu tertentu sebelum didengar.
  20. Distortion: Efek yang meningkatkan gain (penguatan sinyal) untuk menciptakan suara gitar yang distorsi atau keras.
  21. Double Stop: Bermain dua senar sekaligus dengan jari tangan untuk menghasilkan interval yang harmonis.
  22. Downtuning: Mengendurkan ketegangan senar sehingga nada gitar menjadi lebih rendah dari standar.
  23. Drop D Tuning: Penalaan gitar di mana senar E terendah diubah menjadi D, menghasilkan nada yang lebih rendah dari penalaan standar.
  24. Electric Bass Guitar (Bass Listrik): Jenis gitar listrik dengan senar lebih sedikit, digunakan untuk menghasilkan nada bass dalam sebuah band.
  25. Electric Guitar (Gitar Listrik): Gitar yang menggunakan pickup dan membutuhkan amplifier untuk menguatkan bunyi.
  26. Feedback Buster: Alat atau paku kecil yang dipasang di lubang suara gitar untuk mengurangi masalah feedback ketika dimainkan di panggung dengan volume tinggi.
  27. Feedback: Fenomena ketika suara gitar yang dimainkan masuk kembali ke pickup dan amplifier, menyebabkan suara berderak atau berdengung.
  28. Fingerboard (Papan Jari): Bagian permukaan leher gitar di atas fret, tempat jari tangan menekan senar untuk menghasilkan bunyi.
  29. Fingerpicking: Teknik memetik senar gitar menggunakan jari-jari tangan secara individual untuk membentuk melodi dan akor. Glosarium.org
  30. Fingerstyle: Teknik bermain gitar di mana jari-jari tangan digunakan untuk memetik senar secara individual untuk membentuk melodi, akor, dan ritme, tanpa menggunakan pick.
  31. Floating Bridge: Jenis bridge gitar yang tidak terikat dengan badan, memungkinkan pemain menggunakan tremolo arm untuk mengubah pitch senar secara bebas.
  32. Fret (Bilah): Strips logam kecil yang tertanam pada leher gitar, digunakan sebagai referensi untuk menentukan posisi jari tangan dalam membentuk akor dan melodi.
  33. Fretboard Radius: Kelengkungan permukaan fingerboard gitar yang mempengaruhi rasa dan aksi bermain gitar.
  34. Gantungan Tali (Strap): Sabuk yang dipasang pada gitar untuk menggantungkan gitar di bahu ketika dimainkan berdiri.
  35. Ghost Note: Nada yang dimainkan lemah dengan tangan yang tidak berbunyi sepenuhnya, sering digunakan dalam teknik funk dan jazz.
  36. Gig Bag (Tas Gitar): Tas yang digunakan untuk membawa dan melindungi gitar saat dibawa bepergian.
  37. Gitar: Alat musik petik yang memiliki senar dan digunakan dengan cara dipetik atau dijentikkan.
  38. Guitar Strap (Tali Gitar): Tali yang digunakan untuk menggantungkan gitar di bahu ketika dimainkan berdiri.
  39. Harmonic (Bunyi Serempak): Bunyi yang dihasilkan dengan meletakkan jari pada posisi khusus di atas senar dan memetik tanpa menekannya ke fret.
  40. Harmonic Minor Scale: Skala minor yang memiliki nada-nada tertentu yang ditinggikan untuk menciptakan bunyi harmonik yang khas.
  41. Harmonizer: Efek gitar yang dapat menambahkan harmoni atau nada lain ke atas nada yang dimainkan.
  42. Headstock: Bagian puncak leher gitar yang menampung peg tuner (penala) dan logo merek gitar.
  43. Hybrid Picking: Teknik bermain gitar yang menggabungkan penggunaan pick dan jari-jari tangan secara bersamaan untuk memetik senar.
  44. Inlay: Hiasan atau markah yang dipasang pada leher gitar, sering kali terbuat dari bahan seperti mutiara atau abalon.
  45. Intonation: Proses menyesuaikan panjang senar pada bridge gitar untuk memastikan bahwa setiap fret menghasilkan nada yang tepat.
  46. Inverted Power Chord: Akor power chord dengan root note pada senar lebih tinggi daripada senar terendah.
  47. Kunci Gitar: Diagram yang menunjukkan posisi jari untuk membentuk akor tertentu pada leher gitar.
  48. Legato Slide: Teknik bermain gitar di mana jari tangan yang menekan senar meluncur di atas fretboard tanpa mengangkat jari dari senar, menghasilkan perubahan nada yang halus.
  49. Legato: Gaya bermain gitar di mana senar dipetik sedikit atau tidak sama sekali, dengan jari-jari tangan bermain melalui teknik hammer-on atau pull-off.
  50. Leher Gitar: Bagian panjang di atas badan gitar yang berfungsi sebagai tempat senar dan penempatan jari untuk membentuk akor.
  51. Natural Harmonics: Harmonik yang dihasilkan dengan memetik senar pada titik tertentu tanpa menekannya di fret.
  52. Nut (Kepala Gitar): Bagian di ujung leher gitar dekat kepala yang berfungsi sebagai tempat awal senar.
  53. Octave (Oktav): Rentang delapan nada dari satu nada ke nada yang sama yang lebih tinggi atau lebih rendah.
  54. Open Chord (Akor Terbuka): Akor yang menggunakan senar terbuka, yaitu senar yang tidak ditekan oleh jari tangan.
  55. Palm Muting (Pengempesan Telapak Tangan): Teknik menekan telapak tangan di atas senar gitar tepat di depan bridge untuk menciptakan efek diredam atau gedung.
  56. Pentatonic Scale: Skala lima nada yang sering digunakan dalam blues dan rock, termasuk skala mayor dan minor pentatonic.
  57. Petikan: Cara bermain gitar dengan memetik senar secara individu satu per satu.
  58. Phaser: Efek yang mengubah fase suara gitar untuk menciptakan suara yang berputar-putar.
  59. Pickguard: Pelindung transparan atau berwarna yang dipasang di atas permukaan gitar untuk melindungi bagian gitar dari goresan dan kerusakan.
  60. Pickup: Alat elektronik pada gitar yang mengubah getaran senar menjadi sinyal listrik untuk diproses oleh amplifier.
  61. Pinch Harmonics: Teknik bermain gitar di mana jari tangan yang memetik senar menyentuh senar secara ringan setelah dipetik, menciptakan efek harmonik khas.
  62. Plectrum (Pick): Alat berbentuk segitiga kecil yang digunakan untuk memetik senar gitar.
  63. Power Chord: Akor sederhana yang terdiri dari dua atau tiga nada, sering digunakan dalam musik rock dan metal.
  64. Scale (Skala): Deretan nada yang diatur dengan interval tertentu, sering digunakan sebagai dasar untuk membuat melodi dan solo gitar.
  65. Senar: Kawat tipis yang tertegang di atas leher gitar dan menghasilkan bunyi ketika dipetik.
  66. Slide Guitar: Gaya bermain gitar di mana seorang pemain menggunakan slide (batang logam atau kaca) untuk meluncur di atas senar gitar daripada menekannya di fret.
  67. Sliding: Teknik memindahkan jari tangan ke atas atau ke bawah senar untuk menghasilkan perubahan nada.
  68. Soundboard (Papan Suara): Bagian atas badan gitar yang berfungsi sebagai resonansi untuk meningkatkan volume dan kualitas bunyi.
  69. Soundhole ( Lubang Suara): Lubang bulat pada badan gitar akustik yang berfungsi untuk memperkuat resonansi suara.
  70. Soundhole Rosette: Hiasan melingkar di sekitar lubang suara gitar yang menambahkan sentuhan artistik pada penampilan gitar.
  71. Standard Tuning: Penalaan standar pada gitar EADGBE (dari senar terendah ke tertinggi).
  72. String Gauge: Ukuran ketebalan senar gitar yang mempengaruhi kenyamanan bermain dan karakter suara.
  73. Tabulasi (Tab): Notasi musik yang menggunakan angka dan simbol untuk menunjukkan posisi jari pada senar gitar.
  74. Tap Harmonics: Teknik bermain gitar dengan mengetuk senar menggunakan jari tangan kanan atau telapak tangan setelah senar dipetik untuk menghasilkan harmonik.
  75. Tapping: Teknik bermain gitar dengan mengetuk senar di atas fretboard menggunakan jari tangan kanan atau kiri, menghasilkan melodi dan pola yang cepat dan kompleks.
  76. Teknik Hammer-On: Teknik bermain gitar di mana jari tangan memukul senar tanpa perlu memetiknya.
  77. Teknik Pull-Off: Teknik bermain gitar di mana jari tangan melepaskan senar setelah ditekan.
  78. Tone Knob (Pengatur Tone): Bagian pada gitar listrik yang berfungsi untuk mengatur karakteristik suara gitar.
  79. Tremolo Arm (Lever Tremolo): Salah satu bagian pada gitar listrik yang dapat digerakkan untuk mengendalikan efek tremolo.
  80. Tremolo Arm (Whammy Bar): Bagian yang dapat digerakkan pada bridge gitar yang memungkinkan pemain untuk mengubah pitch senar dengan memiringkan atau menariknya.
  81. Tremolo Picking: Teknik memetik senar dengan cepat secara berulang-ulang untuk menciptakan efek tremolo.
  82. Tremolo Picking: Teknik memetik senar secara cepat dan berulang-ulang untuk menciptakan efek tremolo.
  83. Tremolo: Teknik memainkan senar dengan berulang kali memutar pergelangan tangan secara cepat.
  84. Truss Rod: Batang logam di dalam leher gitar yang dapat disetel untuk menyesuaikan ketinggian senar dan mengkoreksi leher gitar yang bengkok.
  85. Tuning (Penalaan): Proses mengatur ketegangan senar untuk mencapai nada yang diinginkan.
  86. Vibrato: Teknik menggetarkan senar gitar dengan tangan yang memegang neck untuk menciptakan efek suara yang menggelombang.
  87. Volume Knob (Pengatur Volume): Bagian pada gitar listrik yang berfungsi untuk mengatur volume output suara gitar.
  88. Wah-Wah: Efek yang mengubah frekuensi suara gitar secara berulang kali dengan gerakan pedal, menciptakan suara yang bergerak-naik dan turun.
  89. Whammy Bar: Pengungkit yang dipasang pada bridge gitar untuk memanipulasi suara dengan menarik atau mendorong bridge.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *