Istilah-istilah Mengenai Jerawat

  1. Acne Vulgaris: Akne Vulgaris. Istilah medis untuk jerawat biasa yang paling umum terjadi.
  2. Acne: Jerawat. Kondisi kulit yang umumnya muncul pada masa remaja akibat penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Muncul dalam bentuk komedo, papula, pustula, atau nodul.
  3. Akne Vulgaris: Istilah medis untuk jerawat biasa yang paling umum terjadi.
  4. Antibiotics: Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Dalam pengobatan jerawat, antibiotik dapat digunakan dalam bentuk topikal atau sistemik.
  5. Antibiotik Topikal: Obat luar yang mengandung antibiotik untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
  6. Bakteri Propionibacterium acnes: Jenis bakteri yang sering berperan dalam perkembangan jerawat.
  7. Benzoyl Peroxide: Bahan aktif yang digunakan dalam produk jerawat untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi kemerahan.
  8. Benzoyl Peroxide: Benzoyl peroxide adalah bahan aktif yang sering digunakan dalam produk jerawat untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan.
  9. Benzoyl Peroxide: Benzoyl Peroxide. Bahan aktif yang digunakan dalam produk jerawat untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi kemerahan.
  10. Blackhead (Komedo Terbuka): Komedo yang terbentuk saat pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati, dan permukaannya terbuka sehingga tampak sebagai titik hitam.
  11. Blackhead: Komedo Terbuka. Komedo yang terbentuk saat pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati, dan permukaannya terbuka sehingga tampak sebagai titik hitam.
  12. Comedone: Comedone atau komedo adalah penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak dan sel-sel kulit mati. Ada dua jenis komedo, yaitu komedo terbuka (blackhead) dan komedo tertutup (whitehead).
  13. Cyst: Kista. Jerawat yang besar dan berisi cairan atau nanah, bisa sangat menyakitkan dan meninggalkan bekas parut.
  14. Dermis: Dermis. Lapisan kulit yang terletak di bawah epidermis, mengandung pembuluh darah, saraf, dan folikel rambut.
  15. Dermis: Lapisan kulit yang terletak di bawah epidermis, mengandung pembuluh darah, saraf, dan folikel rambut.
  16. Eksfoliasi: Proses mengangkat sel-sel kulit mati untuk mencegah penyumbatan pori-pori.
  17. Epidermis: Epidermis. Lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai penghalang perlindungan.
  18. Epidermis: Lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai penghalang perlindungan.
  19. Exfoliation: Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Eksfoliasi membantu mencegah penyumbatan pori-pori dan merangsang regenerasi kulit baru.
  20. Exfoliation: Eksfoliasi. Proses mengangkat sel-sel kulit mati untuk mencegah penyumbatan pori-pori.
  21. Folikel rambut: Struktur di kulit tempat rambut tumbuh dan sebum diproduksi.
  22. Hair Follicle: Folikel rambut. Struktur di kulit tempat rambut tumbuh dan sebum diproduksi.
  23. Hidrasi: Menjaga kulit tetap lembap dengan menggunakan pelembap agar tidak terjadi peningkatan produksi minyak yang berlebihan.
  24. Hiperpigmentasi: Perubahan warna kulit yang terjadi setelah jerawat sembuh, meninggalkan bekas berwarna gelap atau bintik-bintik pada kulit.
  25. Hyperpigmentation: Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit yang menyebabkan area kulit menjadi lebih gelap dari warna kulit sekitarnya. Hiperpigmentasi dapat terjadi setelah jerawat sembuh.
  26. Hyperpigmentation: Hiperpigmentasi. Perubahan warna kulit yang terjadi setelah jerawat sembuh, meninggalkan bekas berwarna gelap atau bintik-bintik pada kulit.
  27. Inflamasi: Reaksi tubuh terhadap iritasi atau infeksi yang menyebabkan area kulit yang meradang, kemerahan, dan bengkak. Glosarium.org
  28. Inflammation: Inflamasi adalah respons tubuh terhadap iritasi atau infeksi yang menyebabkan kulit menjadi meradang, kemerahan, dan bengkak.
  29. Isotretinoin: Isotretinoin adalah obat oral yang digunakan untuk mengobati jerawat parah atau kistik. Obat ini memiliki efek samping dan harus diawasi ketat oleh dokter.
  30. Isotretinoin: Isotretinoin. Obat oral yang sangat efektif untuk mengobati jerawat parah, namun memiliki efek samping potensial dan memerlukan pengawasan ketat.
  31. Isotretinoin: Obat oral yang sangat efektif untuk mengobati jerawat parah, namun memiliki efek samping potensial dan memerlukan pengawasan ketat.
  32. Jerawat: Kondisi kulit yang umumnya muncul pada masa remaja akibat penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Muncul dalam bentuk komedo, papula, pustula, atau nodul.
  33. Kista: Jerawat yang besar dan berisi cairan atau nanah, bisa sangat menyakitkan dan meninggalkan bekas parut.
  34. Komedo: Penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak dan sel kulit mati yang mengakibatkan terbentuknya titik hitam (komedo terbuka) atau titik putih (komedo tertutup).
  35. Lesi: Istilah umum untuk menggambarkan perubahan yang terjadi pada kulit, termasuk komedo, papula, pustula, nodul, dan kista.
  36. Nodul: Jerawat yang lebih besar dan lebih dalam, biasanya terasa keras dan terletak di bawah permukaan kulit.
  37. Nodule: Nodul. Jerawat yang lebih besar dan lebih dalam, biasanya terasa keras dan terletak di bawah permukaan kulit.
  38. Papula: Benjolan kecil dan meradang pada kulit, biasanya berwarna merah muda.
  39. Papule: Papula. Benjolan kecil dan meradang pada kulit, biasanya berwarna merah muda.
  40. Pengelupasan Kimia: Prosedur medis yang melibatkan penggunaan bahan kimia untuk mengangkat lapisan atas kulit, membantu mengurangi jerawat dan meratakan tekstur kulit.
  41. Pengendalian Hormon: Terapi atau obat yang diarahkan untuk mengatur hormon dalam tubuh yang dapat menyebabkan jerawat.
  42. Penghilang Bekas Jerawat: Produk atau perawatan yang membantu mengurangi penampilan bekas jerawat dan hiperpigmentasi.
  43. Penghisap Komedo: Alat kecil yang digunakan untuk mengeluarkan komedo dengan menghisap minyak dan kotoran dari pori-pori kulit.
  44. Perawatan Profesional: Perawatan yang dilakukan oleh dermatolog atau estetika medis, seperti eksfoliasi, peeling kimia, atau terapi fotodinamik, untuk mengobati jerawat secara intensif.
  45. Photodynamic Therapy: Terapi Fotodinamik. Prosedur medis yang menggunakan cahaya khusus untuk mengobati jerawat dan peradangan kulit.
  46. Phototherapy: Fototerapi atau terapi cahaya adalah prosedur medis yang menggunakan cahaya khusus, seperti cahaya laser, untuk mengobati jerawat dan masalah kulit lainnya.
  47. Propionibacterium acnes: Bakteri Propionibacterium acnes. Jenis bakteri yang sering berperan dalam perkembangan jerawat.
  48. Propionibacterium acnes: Propionibacterium acnes adalah jenis bakteri yang berperan dalam perkembangan jerawat. Bakteri ini hidup di folikel rambut dan menyebabkan peradangan.
  49. Pustula: Jerawat yang berisi nanah, tampak sebagai benjolan merah dengan pus di atasnya.
  50. Pustule: Pustula. Jerawat yang berisi nanah, tampak sebagai benjolan merah dengan pus di atasnya.
  51. Retinoid: Kelompok obat yang digunakan untuk mengobati jerawat dengan mengurangi peradangan dan membersihkan folikel rambut.
  52. Retinoid: Retinoid. Kelompok obat yang digunakan untuk mengobati jerawat dengan mengurangi peradangan dan membersihkan folikel rambut.
  53. Retinoids: Retinoid adalah kelompok obat yang berasal dari vitamin A. Retinoid digunakan untuk mengobati jerawat dengan membantu mengurangi peradangan dan mencegah penyumbatan folikel rambut.
  54. Salicylic Acid: Asam salisilat adalah bahan kimia yang digunakan dalam produk jerawat untuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan membersihkan pori-pori.
  55. Scar: Skar. Bekas permanen yang terbentuk setelah jerawat sembuh, bisa berupa lubang kecil atau bekas cekungan pada kulit.
  56. Scarring: Bekas luka atau skar adalah bekas permanen yang terbentuk setelah jerawat sembuh. Skar dapat berupa lubang kecil atau cekungan pada kulit.
  57. Sebum: Minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar kulit untuk menjaga kelembaban dan melindungi kulit.
  58. Sebum: Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar kulit. Sebum berfungsi untuk menjaga kulit tetap lembap dan melindungi kulit dari kekeringan.
  59. Sebum: Sebum. Minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar kulit untuk menjaga kelembaban dan melindungi kulit.
  60. Skar: Bekas permanen yang terbentuk setelah jerawat sembuh, bisa berupa lubang kecil atau bekas cekungan pada kulit.
  61. Steroid Topikal: Obat anti-inflamasi yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengurangi peradangan pada jerawat yang meradang.
  62. Systemic Treatment: Pengobatan sistemik melibatkan penggunaan obat-obatan yang bekerja dari dalam tubuh untuk mengobati jerawat yang lebih parah.
  63. Terapi Antibiotik: Penggunaan antibiotik untuk mengurangi pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes yang menyebabkan jerawat.
  64. Terapi Fotodinamik: Prosedur medis yang menggunakan cahaya khusus untuk mengobati jerawat dan peradangan kulit.
  65. Terapi Kombinasi: Penggunaan beberapa jenis obat atau perawatan secara bersamaan untuk mengobati jerawat, biasanya menggabungkan terapi topikal dan sistemik.
  66. Terapi Sistemik: Penggunaan obat-obatan dalam bentuk pil atau kapsul yang bekerja dari dalam tubuh untuk mengobati jerawat yang lebih parah.
  67. Terapi Topikal: Penggunaan krim, gel, atau salep yang diaplikasikan pada kulit untuk mengobati jerawat secara luar.
  68. Topical Antibiotic: Antibiotik Topikal. Obat luar yang mengandung antibiotik untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
  69. Topical Treatment: Pengobatan topikal adalah penggunaan obat atau krim yang diaplikasikan langsung pada kulit untuk mengobati jerawat secara luar.
  70. Whitehead (Komedo Tertutup): Komedo yang terbentuk saat pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati, tetapi tidak terbuka sehingga tampak sebagai benjolan putih.
  71. Whitehead: Komedo Tertutup. Komedo yang terbentuk saat pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati, tetapi tidak terbuka sehingga tampak sebagai benjolan putih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *