Glosarium Guru (Kamus Guru)

  1. Kurikulum: Rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, materi, dan metode yang digunakan dalam proses pengajaran di sekolah.
  2. Pembelajaran aktif: Pendekatan pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses belajar, melalui diskusi, kolaborasi, dan eksplorasi.
  3. Evaluasi: Proses pengumpulan dan penilaian informasi tentang kemajuan belajar siswa, baik melalui tes, tugas, atau observasi.
  4. Kegiatan ekstrakurikuler: Kegiatan di luar kurikulum utama yang ditawarkan oleh sekolah, seperti klub, olahraga, atau seni, yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
  5. Bimbingan dan konseling: Layanan yang diberikan oleh guru atau konselor untuk membantu siswa dalam aspek pribadi, akademik, dan karir mereka.
  6. Disiplin: Upaya untuk membentuk perilaku positif dan mengelola konflik dalam lingkungan pembelajaran melalui aturan dan tindakan konsisten.
  7. Inklusi: Pendekatan pendidikan yang memastikan kesempatan belajar yang setara bagi semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
  8. Pengajaran diferensial: Pendekatan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu siswa, dengan memperhatikan gaya belajar, tingkat pemahaman, dan minat mereka.
  9. Kolaborasi: Kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran dan perkembangan siswa.
  10. Pengembangan profesional: Proses terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan praktik guru melalui pelatihan, pembelajaran, dan refleksi.
  11. Pembelajaran kolaboratif: Pendekatan pembelajaran yang melibatkan kerja sama antara siswa dalam kelompok atau tim untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.
  12. Pembelajaran berbasis proyek: Pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek nyata yang memerlukan penyelesaian masalah, penelitian, dan presentasi.
  13. Kurikulum tersembunyi: Aspek pembelajaran yang tidak secara eksplisit diajarkan dalam kurikulum, tetapi dipengaruhi oleh nilai-nilai, norma, dan budaya yang ada di sekolah.
  14. Pembelajaran mandiri: Pendekatan pembelajaran di mana siswa diberi kebebasan untuk mengatur dan mengelola proses belajar mereka sendiri.
  15. Pembelajaran berbasis teknologi: Penggunaan teknologi, seperti komputer, perangkat mobile, atau internet, dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan akses, interaktivitas, dan keefektifan pembelajaran.
  16. Pendidikan inklusif: Konsep pendidikan yang menekankan kehadiran dan partisipasi semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, dalam kelas reguler. Glosarium.org
  17. Metode pembelajaran eksperiential: Pendekatan pembelajaran yang melibatkan pengalaman langsung dan refleksi, di mana siswa belajar melalui percobaan, pengamatan, dan pengalaman nyata.
  18. Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang dianggap penting untuk sukses di dunia yang terus berkembang, seperti kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, komunikasi, dan literasi digital.
  19. Pembelajaran berbasis masalah: Pendekatan pembelajaran di mana siswa mempelajari konsep dan keterampilan melalui pemecahan masalah nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
  20. Pendekatan pemecahan masalah: Pendekatan yang mendorong siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan pemikiran kritis dan keterampilan analitis.
  21. Blended learning: Pendekatan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran daring (online) dan tatap muka (offline) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  22. Digital literacy: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dalam memperoleh, mengevaluasi, dan mengomunikasikan informasi.
  23. Flipped classroom: Model pembelajaran di mana siswa mempelajari materi secara mandiri melalui sumber belajar daring sebelum pertemuan kelas, sementara waktu kelas digunakan untuk diskusi dan penerapan konsep.
  24. Formative assessment: Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan dan pemahaman siswa guna memberikan umpan balik dan penyesuaian.
  25. Gamification: Penerapan elemen dan mekanisme permainan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.
  26. Information literacy: Kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan kritis dan efektif.
  27. Project-based learning: Pendekatan pembelajaran di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang melibatkan penyelesaian masalah, penelitian, dan presentasi.
  28. Remote learning: Pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh, biasanya menggunakan teknologi komunikasi online.
  29. Scaffolding: Pendekatan pembelajaran di mana guru memberikan dukungan dan bimbingan bertahap kepada siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih kompleks dan mandiri.
  30. STEM education: Pendidikan yang fokus pada integrasi ilmu pengetahuan (science), teknologi (technology), teknik (engineering), dan matematika (mathematics) dalam pembelajaran lintas disiplin.
  31. Critical thinking: Kemampuan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dengan kritis untuk menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan berpikir yang reflektif.
  32. Life skills: Keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan interpersonal, keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, dan keterampilan manajemen diri.
  33. Differentiated instruction: Pendekatan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu siswa, dengan memperhatikan gaya belajar, tingkat pemahaman, minat, dan kecepatan belajar mereka.
  34. Cooperative learning: Pendekatan pembelajaran yang melibatkan kerja sama antara siswa dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.
  35. Special education: Pendidikan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan khusus siswa dengan disabilitas atau kebutuhan pendidikan lainnya. Glosarium.org
  36. Inquiry-based learning: Pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban melalui eksplorasi aktif dan refleksi.
  37. Metacognition: Kesadaran dan pemahaman diri siswa tentang strategi pembelajaran mereka sendiri, termasuk pemahaman tentang bagaimana mereka belajar, memahami, dan mengingat informasi.
  38. Authentic assessment: Penilaian yang menekankan penilaian kinerja dan tugas nyata yang mencerminkan kehidupan nyata, seperti proyek, presentasi, atau portofolio.
  39. Multiple intelligences: Teori yang mengemukakan bahwa manusia memiliki beragam kecerdasan atau bakat yang dapat diekspresikan dalam berbagai cara, seperti kecerdasan verbal-linguistik, visual-ruang, kinestetik, dll.
  40. Global citizenship: Konsep yang mengacu pada pemahaman dan kesadaran siswa tentang masalah global, keberagaman budaya, dan tanggung jawab mereka sebagai warga dunia untuk berkontribusi pada perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *