- Alat Penyiram (Sprinkler): Alat irigasi yang menyebarkan air melalui semprotan air kecil untuk menyiram tanaman.
- Aliran Air (Water Feature): Elemen lanskap yang mencakup air seperti air mancur, air terjun, atau kolam air.
- Aplikasi Pupuk (Fertilizer): Zat yang diberikan pada tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatannya.
- Arah Matahari (Sun Exposure): Penempatan tanaman atau area taman yang mempertimbangkan arah datangnya sinar matahari untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
- Area Bersantai (Seating Area): Bagian taman yang dirancang khusus untuk duduk dan bersantai.
- Area Hijau (Green Space): Kawasan dalam kota atau permukiman yang ditujukan untuk taman dan area terbuka, memberikan ruang terbuka bagi warga untuk beraktivitas dan bersantai.
- Bahan Hardscape (Hardscape Material): Material non-tanaman yang digunakan dalam elemen hardscape, seperti batu, beton, dan kayu.
- Batu Hias (Ornamental Stones): Batu-batuan yang digunakan untuk dekorasi taman, misalnya batu alam, kerikil, atau batu sungai.
- Bedeng Tanaman (Plant Bed): Area yang diidentifikasi atau diperuntukkan khusus untuk menanam dan menampilkan berbagai jenis tanaman.
- Berkebun Vertikal (Vertical Gardening): Praktik menanam tanaman secara vertikal pada dinding atau struktur, cocok untuk area dengan lahan terbatas.
- Biji (Seed): Struktur reproduksi tanaman yang akan tumbuh menjadi tanaman baru jika ditanamkan di tanah yang sesuai.
- Bonsai (Bonsai): Seni merawat tanaman miniatur dalam wadah pot khusus untuk menciptakan replika pohon besar.
- Bunga (Flower): Organ reproduksi pada tanaman yang memiliki beragam bentuk dan warna yang indah.
- Bunga Matahari (Sunflower): Jenis tanaman bunga yang memiliki bunga besar dengan kelopak kuning dan biji bijian yang bisa dimakan.
- Desain Berkelanjutan (Sustainable Design): Pendekatan desain taman yang mengutamakan penggunaan sumber daya alam yang efisien dan ramah lingkungan.
- Desain Taman (Garden Design): Proses merencanakan tata letak dan elemen-elemen dalam sebuah taman untuk menciptakan kesan yang indah dan harmonis.
- Drainase (Drainage): Sistem pengaturan aliran air dalam taman untuk menghindari genangan atau banjir.
- Erosi Tanah (Soil Erosion): Hilangnya lapisan tanah akibat air hujan atau angin yang menyebabkan tanah terbawa dan membuka permukaan tanah.
- Gaya Taman (Garden Style): Karakteristik dan tema desain taman tertentu, seperti taman formal, taman Jepang, atau taman alam.
- Gubuk Taman (Garden Shed): Bangunan kecil yang digunakan untuk menyimpan peralatan taman dan perkakas.
- Hama (Pest): Organisme yang merusak tanaman, seperti serangga atau hewan pengerat.
- Hardscape: Bagian non-tanaman dari lanskap, seperti jalan setapak, batu, air mancur, dan elemen lain yang tidak hidup.
- Hidroponik (Hydroponics): Metode menanam tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan larutan nutrisi air.
- Irigasi (Irrigation): Sistem penyiraman tanaman secara teratur untuk memastikan tanaman mendapatkan cukup air.
- Kandang Kucing (Catio): Struktur terbuka atau tertutup yang dibuat untuk memberi kucing akses ke area luar sambil menjaga mereka aman dari bahaya lingkungan.
- Keanekaragaman Hayati (Biodiversity): Keanekaragaman jenis tanaman dan hewan di suatu area taman atau lanskap.
- Kebun Buah (Orchard): Area yang ditanami berbagai jenis pohon buah-buahan untuk diambil hasilnya.
- Kolam (Pond): Area berair yang sengaja dibuat dalam taman, biasanya diisi dengan ikan atau tanaman air.
- Kolam Ikan (Fish Pond): Kolam dengan air yang diisi ikan sebagai elemen dekoratif.
- Kompos (Compost): Bahan organik yang diurai menjadi pupuk alami yang kaya nutrisi untuk tanaman.
- Komposisi Warna (Color Composition): Penataan tanaman berdasarkan warna daun dan bunga untuk menciptakan harmoni visual.
- Konservasi Air (Water Conservation): Praktik untuk menghemat penggunaan air dalam perawatan taman, seperti penggunaan irigasi efisien dan teknologi penampungan air hujan.
- Konstruksi Lanskap (Landscape Construction): Proses pembangunan dan pemasangan elemen-elemen lanskap, seperti berkebun, pemasangan patung, kolam air, dan lainnya.
- Lanskap (Landscape): Tampilan keseluruhan dari suatu area, termasuk elemen-elemen alami dan buatan manusia seperti tanaman, air, dan patung.
- Lanskap Buatan (Artificial Landscape): Desain lanskap yang menggunakan unsur buatan manusia seperti patung, struktur logam, dan lainnya sebagai fokus visual.
- Lanskap Perkotaan (Urban Landscape): Lanskap di wilayah perkotaan yang berfokus pada taman kota, taman vertikal, dan pelestarian alam di tengah perkembangan kota.
- Pagar (Fence): Pembatas fisik berupa dinding atau pagar untuk memberikan batas pada taman.
- Patio (Patio): Area datar yang dipadatkan di luar rumah, seringkali digunakan untuk bersantai dan makan di luar ruangan.
- Pelepasan Tanah (Soil Aeration): Proses menghembuskan udara ke dalam tanah untuk meningkatkan sirkulasi udara dan kesehatan akar tanaman.
- Peletakan Batu (Rock Placement): Pemasangan batu-batuan sebagai bagian dari elemen hardscape dalam lanskap.
- Pemupukan (Mulching): Penutupan tanah di sekitar tanaman dengan bahan organik seperti jerami atau serbuk gergaji untuk mengawetkan kelembaban dan menghambat pertumbuhan gulma.
- Penanaman (Planting): Proses menanam tanaman ke dalam tanah atau wadah sebagai bagian dari pembuatan taman.
- Pencahayaan (Outdoor Lighting): Pemasangan lampu atau pencahayaan di luar ruangan untuk menciptakan efek visual dan meningkatkan keamanan.
- Pengendalian Gulma (Weed Control): Tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi pertumbuhan gulma yang dapat mengganggu tumbuhan utama.
- Pengendalian Hama (Pest Control): Tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan hama yang merusak tanaman.
- Penggundulan (Pruning): Proses pemangkasan tanaman untuk merapikan dan merangsang pertumbuhannya.
- Penyemaian (Seeding): Proses menanam biji tanaman ke dalam tanah untuk memulai pertumbuhan.
- Penyiraman Tetes (Drip Irrigation): Sistem irigasi yang menyediakan air secara perlahan dan tepat pada akar tanaman.
- Peremajaan (Renovation): Proses perbaikan dan pembaruan taman yang sudah ada untuk meningkatkan penampilan dan fungsi.
- Perencanaan Lanskap (Landscape Planning): Proses merancang dan merencanakan taman atau lanskap dengan mempertimbangkan aspek fungsi dan estetika.
- Pergola (Pergola): Struktur taman yang terdiri dari rangka kayu atau logam dengan atap terbuka, biasanya digunakan untuk merambatkan tanaman hias.
- Pohon (Tree): Tanaman besar dengan batang tunggal yang tinggi dan cabang yang bercabang.
- Pohon Buah (Fruit Tree): Pohon yang ditanam untuk menghasilkan buah-buahan yang dapat dikonsumsi.
- Pot (Pot): Wadah untuk menanam tanaman dalam bentuk pot atau pot bunga.
- Semak (Shrub): Tanaman berkayu yang lebih rendah daripada pohon dan memiliki beberapa batang yang bercabang.
- Softscape: Bagian hidup dari lanskap, seperti tanaman, rumput, dan pohon.
- Taman (Garden): Area yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman, biasanya dirancang untuk keindahan, rekreasi, dan relaksasi.
- Taman Kebun (Botanical Garden): Kebun yang didedikasikan untuk koleksi berbagai jenis tanaman dengan tujuan konservasi dan edukasi.
- Taman Kering (Rock Garden): Taman yang menggunakan batu-batuan dan tanaman tahan kekeringan untuk menciptakan tampilan yang menarik.
- Taman Kering (Xeriscape): Taman yang didesain untuk menghemat air dengan menggunakan tanaman tahan kekeringan.
- Taman Kesehatan (Therapeutic Garden): Taman yang dirancang dengan tujuan terapi fisik, psikologis, atau emosional untuk penghuni atau pengunjungnya.
- Taman Keseimbangan Ekosistem (Ecological Balance Garden): Taman yang didesain untuk mendukung keseimbangan ekosistem dan menyediakan habitat bagi serangga dan burung.
- Taman Kolam (Poolside Garden): Taman yang berada di sekitar kolam renang atau kolam air untuk menciptakan suasana yang menenangkan dan menyegarkan.
- Taman Sekolah (School Garden): Taman yang ada di lingkungan sekolah untuk kegiatan pembelajaran dan edukasi bagi siswa.
- Taman Vertikal (Vertical Garden): Taman yang ditanam secara vertikal, sering menggunakan dinding atau struktur lain sebagai media tumbuh untuk tanaman.
- Tanah (Soil): Lapisan atas bumi yang mengandung bahan organik dan mineral yang mendukung pertumbuhan tanaman.
- Tanaman Air (Aquatic Plants): Tanaman yang hidup di air, seperti teratai, eceng gondok, atau lempuyang.
- Tanaman Aroma (Aromatic Plants): Tanaman yang memiliki aroma harum dan biasanya digunakan untuk tujuan aromaterapi atau penyedap masakan.
- Tanaman Hias (Ornamental Plants): Tanaman yang ditanam untuk tujuan estetika dan keindahan, bukan untuk keperluan pangan atau pertanian.
- Tanaman Klimaterik (Climacteric Plants): Tanaman yang matang setelah panen dan dapat terus berkembang setelah dipetik, seperti tomat dan pisang.
- Tanaman Payung (Canopy Plants): Tanaman yang memiliki daun-daun besar dan lebat yang menciptakan bayangan seperti payung.
- Tanaman Pemecah Angin (Windbreak Plants): Tanaman yang ditanam untuk mengurangi angin dan melindungi tanaman lainnya di sekitarnya.
- Tanaman Penarik Lebah (Bee Attracting Plants): Tanaman yang menarik perhatian lebah untuk membantu proses penyerbukan dan ekosistem taman.
- Tanaman Penutup Tanah (Ground Cover Plants): Tanaman rendah yang ditanam untuk menutupi permukaan tanah dan mengurangi pertumbuhan gulma.
- Tanaman Perdu (Perennial Plants): Tanaman yang hidup lebih dari dua tahun dan biasanya kembali tumbuh setiap musim.
- Tanaman Rambat (Climber): Tanaman yang merambat dan membutuhkan dukungan untuk tumbuh.
- Tanaman Rindang (Foliage Plants): Tanaman yang menarik perhatian karena bentuk atau warna daunnya, bukan bunga.
- Tanaman Tropis (Tropical Plants): Tanaman yang berasal dari daerah tropis dengan iklim hangat dan lembab.
- Topiari (Topiary): Seni membentuk tanaman menjadi bentuk-bentuk tertentu, biasanya dalam bentuk patung atau ornamen hidup.
- Zona Tanam (Planting Zone): Wilayah geografis dengan karakteristik iklim yang serupa, yang digunakan sebagai panduan dalam pemilihan tanaman yang cocok untuk wilayah tersebut.