Daftar Istilah Kultur Punk

  1. AFA (Anti-Fascist Action): Organisasi atau gerakan yang bertujuan melawan dan menghadapi kelompok-kelompok fasis.
  2. Anarki: Konsep ketiadaan pemerintahan dan otoritas, sering menjadi nilai penting dalam komunitas punk.
  3. Antifa (Anti-Fascist): Gerakan yang menentang paham-paham ekstrem kanan dan fasis.
  4. B-Side: Lagu atau rekaman yang ada di sisi B kaset atau vinyl, sering kali kurang terkenal daripada lagu di sisi A.
  5. Backpatch: Patch besar yang ditempelkan di bagian belakang jaket atau rompi untuk menunjukkan afiliasi dengan kelompok atau pandangan tertentu.
  6. Battle Jacket/Vest: Jaket atau rompi yang dihias dengan patch, pin, dan tulisan yang mencerminkan identitas punk seseorang.
  7. Black Flag: Salah satu band punk ikonik dari Amerika Serikat, yang sangat berpengaruh dalam perkembangan musik punk.
  8. Bootleg: Rekaman musik, merchandise, atau materi lain yang dihasilkan dan dijual secara ilegal tanpa izin resmi dari band atau label.
  9. Circle Pit: Aktivitas berlari berputar di sekitar panggung pada konser punk.
  10. Corpsepaint: Gaya tata rias wajah yang ekstrem dan gelap, sering dikaitkan dengan beberapa subgenre musik punk dan metal.
  11. Crasher: Seseorang yang menghadiri konser, festival, atau acara tanpa membayar tiket atau secara ilegal masuk ke dalam.
  12. Crossover: Gabungan antara musik punk dengan genre musik lain, seperti punk metal crossover atau punk hip-hop crossover.
  13. Crust punk: Subgenre musik punk yang menggabungkan elemen punk dengan crust metal.
  14. Crust: Subgenre musik punk yang mencampurkan elemen anarko-punk dengan punk dan metal.
  15. Crustie: Sebutan untuk anggota komunitas punk crust punk.
  16. D-beat: Irama drum khas yang digunakan dalam beberapa jenis musik punk.
  17. Disband: Istilah untuk menyatakan bahwa sebuah band punk telah bubar atau berhenti bermain musik.
  18. Discharge: Band punk legendaris asal Inggris, juga merupakan asal nama genre musik “d-beat”.
  19. Distortion: Efek suara yang sering digunakan dalam musik punk untuk menciptakan suara yang keras, kotor, dan bergejolak.
  20. Distros (Distributions): Tempat di mana seseorang dapat membeli atau menjual karya seni, musik, dan zine independen.
  21. DIY (Do It Yourself): Prinsip membuat atau melakukan sesuatu secara mandiri tanpa mengandalkan pihak lain atau industri besar.
  22. DIY Ethics: Etika kerja keras dan mandiri dalam melakukan segala sesuatu, termasuk dalam seni, musik, dan aktivisme. Glosarium.org
  23. DIY Punk Fashion: Gaya berpakaian punk yang didasarkan pada prinsip Do It Yourself, sering kali mencakup pakaian modifikasi atau buatan sendiri.
  24. DIY Venue: Tempat pertunjukan independen yang dikelola oleh komunitas punk sendiri.
  25. Flyer: Selebaran atau pamflet yang digunakan untuk mengiklankan konser, acara, atau aktivitas punk lainnya.
  26. Freegan: Seseorang yang mencoba untuk menghindari konsumsi barang-barang yang berasal dari kapitalisme atau mencari barang-barang gratis atau didaur ulang.
  27. Gigs: Konser atau pertunjukan musik live yang diadakan oleh band punk atau komunitas DIY.
  28. Gutter Punk: Sebutan untuk punker yang hidup dengan sangat minim dan sederhana, sering tinggal di jalanan atau squat.
  29. Hardcore: Subgenre musik punk yang lebih cepat, keras, dan intens daripada punk rock konvensional.
  30. Lock-In: Acara di mana peserta tinggal di lokasi tertentu selama beberapa hari untuk berpartisipasi dalam pertunjukan musik dan aktivitas lainnya.
  31. Misanthrope Crew: Sebuah grup atau komunitas yang menolak atau merasa tidak senang terhadap masyarakat atau norma sosial yang ada.
  32. Misanthropic Humanity: Pandangan kritis dan skeptis terhadap perilaku dan tindakan manusia sebagai spesies.
  33. Misanthropy: Rasa ketidaksukaan atau ketidakpercayaan terhadap manusia atau masyarakat.
  34. Mohawk: Gaya rambut dengan bagian tengah yang dicukur dan sisanya dibiarkan panjang, sering kali dicat dengan warna terang.
  35. Mohican: Gaya rambut mohawk dengan rambut dicukur pada kedua sisi kepala dan hanya meninggalkan bagian tengah.
  36. Moshing: Aktivitas bersemangat di depan panggung dalam konser, melibatkan loncatan dan dorongan tubuh.
  37. Oi! Oi! Oi!: Seruan atau teriakan yang digunakan untuk meningkatkan semangat dan kegembiraan dalam konser punk.
  38. Oi!: Teriakan yang digunakan sebagai salam atau panggilan dalam subgenre musik punk Oi!.
  39. Oogle: Sebutan untuk seseorang yang baru dalam komunitas punk dan sering dianggap sebagai “tourist” atau orang yang tidak serius.
  40. Patch: Potongan kain atau pin yang ditempelkan di pakaian untuk menunjukkan afiliasi dengan kelompok atau pandangan tertentu.
  41. Pit Warrior: Seorang punker yang aktif berada di dalam mosh pit dan selalu terlibat dalam aksi bersemangat saat konser.
  42. Pits: Area di depan panggung di mana penonton berdansa, termasuk mosh pits dan circle pits.
  43. PMA (Positive Mental Attitude): Sikap mental yang positif dan optimis dalam menghadapi tantangan hidup.
  44. PMA Tattoo: Tato yang menggambarkan prinsip Positive Mental Attitude, mencerminkan semangat positif dalam kehidupan.
  45. Pogo: Jenis tarian dengan melompat-lompat secara energik selama pertunjukan punk.
  46. Political Punk: Aliran punk yang sangat berfokus pada isu-isu sosial dan politik, dan sering mengutuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan.
  47. Pop Punk: Subgenre musik punk yang lebih populer dan terdapat elemen pop dalam gaya musiknya.
  48. Poser: Seseorang yang berpura-pura menjadi punk tetapi sebenarnya hanya untuk pencitraan atau popularitas.
  49. Prejudice: Band punk legendaris asal Inggris yang merupakan bagian dari gerakan anarko-punk.
  50. Psychobilly: Genre musik punk yang mencampurkan unsur-unsur punk dengan rockabilly dan musik rock’n’roll.
  51. Punk’s Not Dead Fest: Festival musik punk yang merayakan semangat punk dan keberlanjutan gerakan punk.
  52. Punk: Subkultur yang menolak norma sosial dan tampil dengan gaya khas yang kreatif, biasanya melibatkan musik punk rock.
  53. Punks Not Dead: Slogan yang menekankan keabadian semangat punk.
  54. Rebel Girl: Sebutan untuk perempuan yang kuat, mandiri, dan berani, mendukung gerakan feminis dalam komunitas punk.
  55. Riot Grrrl: Gerakan punk yang menekankan pemberdayaan perempuan dan isu-isu feminis.
  56. Riot: Kerusuhan atau kekacauan jalanan yang sering terjadi dalam protes atau aksi demonstrasi.
  57. Skank: Tarian yang khas dalam musik ska, sering kali digunakan juga dalam pertunjukan punk dan reggae.
  58. Slam City: Sebutan untuk kota atau daerah yang memiliki banyak konser punk dan kehidupan malam yang aktif.
  59. Slam Dance: Aktivitas menari yang energetik di depan panggung, melibatkan dorongan tubuh antar penonton.
  60. Slam Dancing: Tarian yang berfokus pada dorongan tubuh dan kontak fisik di antara para penari.
  61. Slam Poetry: Bentuk puisi lisan yang bersemangat dan bermakna tinggi, sering ditemukan dalam acara atau pertunjukan punk.
  62. Sound System: Sistem audio besar yang digunakan dalam acara musik live, terutama acara punk atau reggae.
  63. Spike: Paku atau tusuk rambut yang digunakan sebagai aksesori atau ornamen dalam gaya berpakaian punk.
  64. Spikes and Studs: Penguatan pakaian atau sepatu dengan paku dan kancing untuk menciptakan gaya yang khas.
  65. Squatter: Seseorang yang tinggal di bangunan kosong atau tidak terpakai tanpa izin pemiliknya.
  66. Squatting: Praktik tinggal di bangunan kosong atau tidak terpakai tanpa izin pemiliknya.
  67. Stage Diving: Aksi melompat dari panggung ke arah penonton selama pertunjukan musik live.
  68. Stagedive Fail: Kejadian ketika seseorang mencoba melakukan stage diving tetapi gagal, seringkali mengakibatkan jatuh atau tidak diterima oleh penonton.
  69. Stick and Poke: Metode pembuatan tato tanpa mesin, di mana tato dibuat dengan menusukkan jarum satu per satu.
  70. Straight Edge Crew: Sebuah kelompok atau komunitas yang menganut gaya hidup Straight Edge, yang menolak alkohol, obat-obatan terlarang, dan merokok.
  71. Straight Edge: Paham tentang menjalani gaya hidup bebas alkohol, obat-obatan terlarang, dan merokok.
  72. Street Art: Seni graffiti, poster, atau stiker yang sering dipajang di tempat umum sebagai bentuk ekspresi politik atau kreatif.
  73. Street Philosophy: Pemikiran atau pandangan hidup yang dikembangkan dalam interaksi dan kehidupan sehari-hari di jalanan.
  74. Street Punk: Subgenre punk yang menekankan permasalahan sosial dan politik jalanan.
  75. Streetwear: Gaya pakaian yang dipengaruhi oleh budaya jalanan, sering digunakan dalam mode punk.
  76. Thrash: Subgenre musik punk yang lebih cepat dan kasar, menggabungkan unsur-unsur dari hardcore punk dan metal.
  77. Unity: Konsep persatuan dan solidaritas di antara komunitas punk untuk menciptakan perubahan positif.
  78. Vegan: Seseorang yang menghindari semua produk hewan atau turunannya, termasuk dalam aspek makanan dan pakaian.
  79. Veganarchy: Konsep menggabungkan prinsip veganisme dengan ideologi anarkis.
  80. Zine: Publikasi cetak independen yang dibuat oleh individu atau kelompok punk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *