Daftar Istilah Batik

  • Batik: Seni membatik adalah teknik pewarnaan kain tradisional dengan motif-motif tertentu menggunakan malam lilin sebagai penghalang pewarnaan.
  • Boketan: Teknik batik dengan membuat pola yang terdiri dari garis-garis melengkung seperti dahan pohon.
  • Buh: Motif batik yang berupa semacam lingkaran dengan jari-jari.
  • Canting: Alat berbentuk seperti peniti yang digunakan untuk mengaplikasikan malam lilin pada kain batik.
  • Cap: Alat yang berfungsi mencetak motif pada kain batik dengan cara dicelupkan ke dalam pewarna lalu ditekan pada kain.
  • Celup: Proses merendam kain dalam larutan pewarna untuk memberikan warna pada kain tersebut.
  • Ceplok: Motif batik yang memiliki pola pusat yang simetris dan berulang.
  • Ceplokan: Teknik batik dengan membuat pola yang terdiri dari titik-titik kecil yang saling rapat.
  • Hokokai: Sebuah organisasi pada masa penjajahan yang mempengaruhi perkembangan batik.
  • Jlamprang: Motif batik yang mengandung banyak bunga dan tanaman.
  • Kain Moris: Jenis kain yang biasanya digunakan sebagai dasar pembuatan batik.
  • Kancing: Motif batik yang mirip dengan bentuk kancing baju.
  • Kawung: Motif batik yang terdiri dari lingkaran-lingkaran yang saling berhubungan.
  • Kombinasi Warna: Penggunaan variasi warna pada motif batik untuk menciptakan efek visual yang menarik.
  • Kraton: Gaya batik yang berkaitan dengan motif-motif istana atau kerajaan.
  • Kraton: Motif batik yang terinspirasi dari gaya dan motif yang digunakan oleh kerajaan.
  • Larangan: Motif batik yang berupa hewan seperti burung, kupu-kupu, atau serangga.
  • Larut: Warna yang diperoleh dari pewarna dan digunakan untuk memberi warna pada kain batik.
  • Lasem: Motif batik yang berasal dari kota Lasem, umumnya dengan warna cerah dan motif ornamental.
  • Lereng: Bagian tengah kain batik yang biasanya diberi motif atau pola.
  • Malam: Zat lilin yang digunakan untuk membuat pola atau motif pada kain batik, sehingga area yang diberi lilin akan tahan terhadap pewarnaan.
  • Megamendung: Motif batik yang menggambarkan awan mendung dengan pola yang artistik.
  • Mlilir: Teknik batik dengan membentuk garis melengkung yang berulang.
  • Motif: Desain atau pola yang dihasilkan pada kain batik, bisa berupa gambar alam, geometris, atau kreatifitas lainnya.
  • Ngibing: Proses penghilangan malam lilin dari kain setelah proses pewarnaan.
  • Nitik: Motif batik dengan titik-titik kecil yang tersusun rapi.
  • Parang: Motif batik yang terinspirasi dari bentuk senjata tradisional “parang”.
  • Pesisiran: Motif batik yang mengambil inspirasi dari kehidupan pantai dan laut.
  • Pola: Tatanan atau susunan motif yang memiliki karakteristik tertentu.
  • Sarong: Jenis kain batik yang digunakan sebagai penutup tubuh bagian bawah, seperti rok.
  • Sekar Jagad: Motif batik yang mewakili keindahan alam semesta dan bunga-bunga.
  • Semen: Zat perekat atau penjepit yang digunakan untuk membuat malam lilin menempel pada kain.
  • Sogan: Pewarna alami yang biasanya menghasilkan warna cokelat atau hitam pada batik.
  • Tatah: Alat yang digunakan untuk menempelkan malam lilin pada kain, biasanya berupa alat yang lebih besar daripada canting.
  • Tengahan: Bagian batik yang paling besar, sering diisi dengan motif utama.
  • Torehan: Teknik batik dengan membuat coretan atau garis-garis yang membentuk motif.
  • Tulis: Teknik pembuatan batik dengan cara menuliskan motif atau gambar dengan menggunakan malam lilin.
  • Tumpal: Motif batik yang terdiri dari segitiga-sigitiga yang saling berhubungan membentuk pola geometris.
  • Ukel: Bagian tepi atau pinggiran kain batik yang memiliki motif khas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *